FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI
PERKEMBANGAN DAN KEPERIBADIAN MANUSIA
A.
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial yang
dituntut untuk terus berkembang demi melanjutkan hidup di dunia yang semakin
modern. Seperti yang kita tahu bahwa sejak di dalam rahim, manusia sudah
mengalami perkembangan. Proses ini terus berlanjut sampai akhir hayat manusia.
Setelah dilahirkan manusia mengalami
beberapa tahapan perkembangan; masa kanak-kanak, masa pemuda, dan masa
adolesen. Pembagian masa kanak-kanak yang sampai sekarang masih dipergunakan,
yaitu:
1.
Masa prenatal
2.
Masa orok
3.
Masa anak tetek
4.
Masa pencoba
5.
Masa pancaroba
6.
Masa pemain[1]
Selanjutnya, masa pemuda. Masa pemuda
adalah masa ujian. Masa penuh tantangan. Masa sukar dimengerti yang harus
dipahami, masa bergelora yang harus diselami. Baik oleh pemuda itu sendiri
maupun oleh siapa saja yang berkepentingan dengannya.[2]
Kemudian yang terakhir adalah masa
adolesen. Masa adolesen adalah masa peralihan dari masa remaja atau masa pemuda
ke masa dewasa. Jadi merupakan masa penutup dari masa pemuda. Masa ini tidak
berlangsung lamaoleh karena dengan tercapainya masa ini, seseorang dalam waktu
yang relatif singkat sekali telah sampai ke masa dewasa.[3]
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas
tentang apa saja yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian manusia.
Berikut adalah pembahasan kami mengenai faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perkembangan dan kepribadian manusia.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan dan Kepribadian Manusia
Perkembangan
(development) adalah proses atau
tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri berarti
tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti petingnya.[4] Pengertian
perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak
begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali[5].
Pribadi atau kepribadian adalah merupakan
istilah yang sudah sangat populer dalam perbendaharaan kata (vocabulary) kita
sehari-hari. Namun demikian kita masih juga sering salah dalam memberikan arti
terhadap istilah kepribadian itu sendiri. Dalam kamus orang awam (non
profesional), kepribadian sering diartikan hanya sekedar sebagai ciri khas yang
melekat pada diri seseorang yang biasanya nampak /tampak atau muncul dalam
perilaku sehari-hari. Dengan kata lain , kepribadian sering dimaknai sebagai
ketrampilan sosial atau kecakapan sosial.[6]
Dalam perjalan hidup manusia yang selalu
berkembang, tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Secara garis besar , faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pembentukan kepribadian dalam diri seseorang dibedakan dalam
dua kategori faktor, yaitu faktor-faktor yang sifatnya internal dan
faktor-faktor yang sifatnya ekternal.
1.
Faktor
Internal : Adalah segala sesuatu yang berasal atau bersumber dari diri individu
sendiri yang mempengaruhi proses persenyawaan unsur-unsur psikofisik sehingga
terbentuk pola kepribadian tertentu. Faktor-faktor internal tersebut antara
lain :
a.
Gen
atau keturunan,
b.
Self
Perception (persepsi diri) yaitu bagaimana seseorang mempersepsikan , menilai
diri dan potensi yang ada pada dirinya sehingga dengan penilaian dan persepsinya
tersebut individu akan mudah mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.
c.
Self
control atau kontrol diri (kontrol emosi, kontrol perasaan, kontrol perilaku
dan lain-lain)
d.
Self
concept (konsep diri) yaitu bagaimana seseorag memandang dan menempatkan dirinya
sendiri didalam suatu situasi yang ada di sekelilingnya.
e.
Self
efikasi atau efikasi diri, yaitu seberapa jauh seseorang merasa yakin bahwa
dirinya mampu dan bisa mengerjakan sesuatu yang menantang.
2.
Ekternal
: adalah faktor yang mempengaruhi pembentukan dan pengembangan kepribadian yang
berasal dari luar diri indvidu itu sendiri. Diantara faktor-faktor ekternal
tersebut antara lain :
a.
Faktor
Pendidikan (formal maupun non formal)
b.
Lingkungan
sosial, yaitu lingkungan tempat terjadinya interaksi sosial. lingkungan
keluarga, peer group/kelompok sebaya, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan
sebagainya.
c.
Faktor
ekonomi
d.
Faktor
demografi dan geografi
e.
Faktor
sosial , Budaya dan religiusitas
Ada 3 jenis aliran yang berbeda pandangan
tentang faktor-faktor yang mempegaruhi perkembangan. Pertama, aliran nativisme.
Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat,
bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata tergantung kepada dasar[8].
Hal ini ditentang oleh pengikut aliran
empirisme yang berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, sedangkan dasar tidak memainkan perannya sama sekali[9].
Melihat perbedaan pendapat dari kedua
belah pihak yang ekstrem, dibutuhkan paham yang mampu mengatasi
keberatsebelahan tersebut. Paham yang dianggap mampu mengatasi keberat
sebelahan itu ialah paham konvergensi. Paham konvergensi berpendapat bahwa di
dalam perkembangan individu itu baik dasar maupun lingkungan memainkan peranan
penting. Bakat sebagai kemungkinan telah ada pada masing-masing individu; akan
tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang sesuai supaya
dapat berkembang[10]
C.
Kesimpulan
Dari
semua penjelasan di atas kelompok kami menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan dan kepribadian manusia terbagi menjadi dua. Faktor
yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri dan faktor yang berasal dari
luar. Faktor dari dalam misalnya, keturunan yang diperoleh seorang anak dari
orang tuanya. Hal ini bersifat tidak terelakkan.
Kemudian yang kedua adalah faktor dari
luar atau lingkungan. Pada dasarnya kedua hal tersebut memiliki hubungan erat
yang tidak dapat dipisahkan. Seperti tadi, keturunan yang termasuk faktor yang
mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia dari dalam tetap membutuhkan
lingkungan yang tepat.
DARTAR PUSTAKA
Monks,
J., et.al., Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2002.
Sujanto,
Agoes, Psikologi Perkembangan, Cet.VIII,
Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2005.
Suryabrata,
Sumadi, Psikologi Pendidikan,
Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Syah,
Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
cet. XIII, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
http://solehamini.blogspot.com/2010/05/pengembangan-kepribadian.html.,
diakses pada tanggal 16 September 2012
[1] Agoes Sujanto, Psikologi
Perkembangan, Cet.VIII, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2005), h.2
[2] Agoes Sujanto, Psikologi
Perkembangan, Cet.VIII , h.162
[3] Agoes Sujanto, Psikologi
Perkembangan, Cet.VIII, h.264
[4]
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
cet. XIII, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h.41
[5] F.J. Monks, et.al.,
Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2002), h.1
[6] http://solehamini.blogspot.com/2010/05/pengembangan-kepribadian.html ., diakses pada tanggal 16 September
2012
[7] Ibid
[8] Sumadi Suryabrata, Psikologi
Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.177
[9] Sumadi Suryabrata, Psikologi
Pendidikan, h.178
[10] Sumadi Suryabrata, Psikologi
Pendidikan, h.180
Tidak ada komentar:
Posting Komentar